Selasa, 01 Mei 2012

SEJARAH SINGKAT NABI MUHAMMAD SAW

RINGKASAN SIRAH NABAWIYYAH (SAW)
BAGIAN PERTAMA
Sirah : Memiliki arti kehidupan
Sirah Nabawiyyah : Ilmu yang membahas tentang kehidupan
Rasulullah saw dari kelahirannya sampai wafatnya .
Hanifiyyah : Segolongan orang arap yang masih meneruskan syariat
Ibrahm as.
Wak’ah fil : Kejadian yang diabadikan didalam Surat Fil. Yakni
penyerangan Abrahah dengan tentara-tentara bergajahnya atas
Kabah Muazzamah 50 hari sebelum kelahiran Rasulullah saw.
Tetapi Alah swt mematahkan serangan dan membinasakan mereka
dengan mengirimkan batu-batu neraka melalui burung-burung
ababil.
NAMA NAMA NABI YANG TERTULIS DALAM AL QURAN
Adam, Idris, Nuh, Hud, Salih, Ibrahim, Lut, Ismail, IShak, YAkup,
Yusuf, Ayup, Syuaip, Musa, Harun, Davud, Suleyman, Ilyas, Ilyasa, Zulkifli,
Yunus, Zakariya, Yahya, Isa, (Uzeir, Lokman, Zulkarnain as) dan Muhammad
SAW tetapi untuk yang didalam kurung ada yang mengatakan bahwa
mereka Auliya Allah.
KELAHIRAN RASULULLAH SAW
Tahun 571 masehi, bertepatan pada 12 rabiul awwal, senin malam
didaerah Bani Hasyim.
KEJADIAN-KEJADIAN PADA MALAM KELAHIRAN RASULULLAH SAW
1. Pengucapan selamat para malaikat kepada ibunda Rasululah saw
2. Jatuhnya berhala-berhala berada di kabah
3. Runtuhnya 14 tiang istana kerajaan iran yang dikatakan tidak bisa
runtuh.
4. Padamnya api yang disembah oleh majusi selama berabad-abad.
KELUARGA RASULULLAH SAW
Ibu : Aminah
Bapak : Abdullah
Kakek : Abdulmuttalip
Ibu susu : Halimah
Nenek : Syifa
Saudara susu : Syeyma
Paman : Hz. Hamzah, Hz. Abbas,
Abu Thalib, Abu Lahab
Anak Putra: Ibrahim, Kasim, Abdullah
Anak Putri : Zainab, Rukiyah,
Ummu Kulsum, Fatimah
Cucu : Hz. Hasan, Hz. Husain (r.a.)

Sabtu, 21 April 2012

LATIHAN 1 BIMBEL X SMK UICCI...

INI BIKINAN ALEX LOOH.....
SANTO INI KENANG-KENANGAN UNTUK KAMU.... :)
BY: ASRAMA PEJATEN

IKI BIN ON IKI :D

GURU BESAR KITA DI UICCI

SULEYMAN HILMI TUNAHAN
( K.S.)
GARIS KETURUNAN
Süleyman Hilmi Tunahan (K.S.)- yang dimuliakan Allah swt – terlahir ke dunia ini pada
tahun 1888 ( atau tahun 1301 Kalender Islam Rumi) di desa Hezegrad yang terdapat di daerah
Ferhatlar, tepatnya di Propinsi Silistra yang sekarang berada di daerah perbatasan Bulgaria. Ayah
beliau Hojazade Osman Efendi menamatkan pendidikannya di Istanbul dan kemudian
mengabdikan dirinya dengan mengajar selama empat tahun di Madrasah Satırlı ( Setingkat
Universitas atau Akademi).
Suatu hari ketika masih menjalani masa pendidikannya di Istanbul, Osman Efendi
mengalami sebuah mimpi. Di dalam mimpinya itu, Ia melihat ada sebagian dari dirinya terbang
ke langit dan kemudian mulai memancarkan cahaya ke seluruh permukaan bumi. Ia
mentakwilkan mimpinya itu sebagai pertanda bahwa salah satu keturunannya kelak akan menjadi
seseorang yang saleh dan adil. Ia menikah sewaktu pulang kembali ke Silistra dan ketika Ia mulai
memiliki keturunan, beliau mencoba mengenali manakah diantara anak-anaknya tersebut yang
membawa ciri seperti yang ada dalam mimpinya itu. Ia memiliki empat anak laki-laki yang diberi
nama Fehim, Süleyman Hilmi, Ibrahim dan Halil serta seorang anak perempuan bernama Zahide.
Lambat laun ketika Süleyman Hilmi beranjak dewasa, Ayahnya Osman Efendi mulai melihat
beberapa tanda istimewa darinya sehingga Ia menambatkan semua harapan atas dirinya.
Sedemikian besarnya harapan itu sehingga ketika Süleyman Hilmi masih duduk di tingkat awal
Madrasah Satırlı di Silistra, Ia menyadari bagaimana ayahnya selalu segera berdiri dan
memberikan sikap hormatnya setiap kali Ia hadir sambil berkata: “Ya Putraku tersayang apa
yang kau perlukan, aku siap membantumu?”. Süleyman Hilmi merasa sangat malu dengan sikap
penghormatan berlebihan yang diberikan ayahnya itu sehingga Ia selalu memilih waktu, saat
ayahnya sedang menunduk membaca buku-bukunya atau saat beliau sedang sibuk meletakkan
poci kopi di atas perapian atau saat Ia sibuk dengan pekerjaan lainnya, untuk masuk ke ruangan
ketika ayahnya berada di tempat yang sama.
Kakek dari Süleyman Hilmi Efendi adalah Mahmud Efendi yang juga dikenal sebagai
Kaymak Hafiz. Mahmut Efendi wafat ketika hampir berusia 110 tahun. Ayahnya adalah Seyyid
Idris Bey, yang diangkat sebagai Tunahan (Pangeran dari Danube) oleh Sultan Kerajaan Osmani,
Sultan Mehmed II. Sultan Mehmed II juga menikahkan Idris Bey dengan putri saudara laki-
lakinya. Ketika Sultan sedang mencari jodoh yang tepat bagi keponakannya itu, Ia mencarinya
dari mereka yang merupakan keturunan Rasul. Pencarian itu kemudian mengarah kepada Seyyid
Idris Bey yang diyakini sebagai keturunan langsung dari Nabi besar Muhammad saw. Setelah
pernikahan dilangsungkan, Seyyid Idris Bey diangkat sebagai Pangeran dari Danube dan
ditugaskan untuk bertanggung jawab atas daerah tersebut. Di kemudian hari tugas ini juga
diturunkan pada putranya Mahmud Efendi.